Buka PKNU Ke II Bupati Pesawaran Doa kan Seluruh Peserta Lulus
Post by Chandra Yuansyah - 08 November 2021
PESAWARAN - Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona berharap seluruh peserta PKNU Ke-II nantinya tidak ada yang tereliminasi dan berhasil lolos dengan baik. Hal tersebut disampaikannya saat membuka Pendidikan Kader penggerak Nahdlatul Ulama (PKNU) Angkatan ke-II di Pondok Pesantren Minhadlul Ulum Desa Trimulyo Kecamatan Tegineneng, Jum’at (5-11-2021).
Kegiatan tersebut dihadiri Bupati Pesawaran Dendi Ramadhona, Kapolres AKBP Vero Aria Radmantyo, Ketua Tanfidizyah PCNU Pesawaran Ust Salamu Solikhin, Rois Syuriyah NU Pesawaran KH. Ahmad Ma’shum Abror, Ketua Pelaksana PKNU-11 Gus Amin Udin, Sekretaris Pelaksana PKNU 11 Ust Heri Suyanto, Koordinator PKNU Pesawaran Ust Fathullah dan Sekretaris PKNU Pesawaran Amri Wibowo serta seluruh peserta calon kader penggerak PKNU Kabupaten Pesawaran.
“Apa yang disebutkan bahwa Kabupaten Pesawaran merupakan terbanyak kader NUnya memang benar adanya. Dan kepada seluruh peserta PKNU Ke-II nantinya tidak ada yang tereliminasi dan berhasil lolos dengan baik,” kata Dendi.
Menurutnya, Kabupaten Pesawaran merupakan daerah transit bagi pendatang mengingat geografisnya dekat dengan Ibu Kota Provinsi Lampung maka dapat dijadikan sasaran bagi paham radikalisme.
“Saya tegaskan, yang tertangkap dugaan teroris kemarin bukan ASN. Karena memang geografis Pesawaran dekat dengan Bandarlampung, tapi saya yakin NU mampu membentengi para kadernya dari paham radikalisme yang dirasa seperti hantu, ” ujar dia.
Amanah diniah dan watoniah ini yang dimiliki NU, ada sisi sosialnya dan pendidikan yang selalu positif ditengah masyarakat. Vertikal dan horisontal harus benar benar diterapkan dalam bermasyarakat.
“Saya berharap di PKNU ini memperkuat tujuan NU dan dapat memetakan masalah dilingkungan kita masing-masing. NU harus reaktif dan responsif dengan penyebaran paham paham radikalisme, segera koordinasikan dengan pihak keamanan, ” tutur dia.
Ia juga menegaskan, bahaya paham radikalisme dan wabah covid-19 menjadi tanggungjawab semua elemen dan masyarakat karenanya semua harus bersama-sama memeranginya.
“Kita perang dengan bahaya paham radikalisme dan pandemi corona dengan virus covid-19nya. Tetap disiplin terapkan prokesnya dan harus responsif dengan lingkungan untuk segera menginformasikan kepada TNI dan Polri manakala ada kegiatan masyarakat yang mencurigakan, ” tegas dia.
Sementara dalam sambutannya Ketua Pelaksana PKNU-II Gus Amin Udin mengatakan bahwa meskipun hanya dengan 14 hari kegiatan ini dapat dilaksanakan semoga dapat mencetak kader-kader terbaik.
“Setidaknya persiapan biasanya dua bulan, namun dengan semangat pemuda dan geloranya kita dapat mempersiapkan meskipun hanya dua minggu,” ungkapnya.
Ia menerangkan, calon penggerak nantinya harus dapat meneruskan warisan para ulama khususnya KH Hasyim Ashari. Ikuti dan taati apa yang menjadi aturan panitia penyelenggara.
“Calon penggerak Nahdlatul Ulama diharapkan dapat mewarisi ilmu dan semangat para ulama terdahulu diantaranya KH Hasyim Ashari dan masyayi sebelumnya. Karena berhikmat ke NU berarti berkhimat ke NKRI, karena NU bagian isi dari NKRI, ” terang dia.